Sabtu, 15 Oktober 2011

HOMESICK

Homesick? Not happening to me. Setahuku, kerinduan pada rumah bukan bagian dari sakit jiwa akut yang kupunya. Tapi kenapa ya, kok rasanya belakangan ini hidup terasa hampa tiada gairah (alah!). Badan sehat, olahraga teratur, makan sehat, merokok sudah dua minggu yang lalu, alkohol juga sudah dua minggu yang lalu.

Ya, memang ada tumpukan tugas kuliah. Tapi, aku memegang prinsip bahwa tugas dan pekerjaan tak perlu dipikirkan, cukup dikerjakan. Ini artinya, aku sedang ada beban mental.

Akhirnya, demi kemaslahatan hidup, aku mencoba menderetkan penyakit-penyakit jiwa yang kuidap selama ini. Pertama, father complex, ini memang susah disembuhkan, tapi aku sedang on going untuk tak lirak-lirik om-om keren. Apalagi sekarang aku sedang menikmati melimpah ruahnya kehadiran para berondong, di kampus, di gym, dan ya, para cowok gondrong juga.

Relationship? Not my interest. Keuangan? Cukuplah. Jadi, apa ya? Akhirnya, aku teringat pada satu kerinduan pada sosok lembut yang nikmat sekali. Bika ambon. Sudah kucoba cari di kota ini di toko kue yang cukup eksklusif. Tapi sayang, rasanya seperti sol sepatu. AKU MAU BIKA AMBON! Di manalah bisa kucari makanan yang uenak itu?

Kalau sudah begini, pertanda bahaya besar. Dulu, aku pernah sangat-amat ingin makan bika. Karena tak terpenuhi, aku sampai demam. Akhirnya, kubilang pada ibu. Dan diapun membeli sekotak besar makanan berwarna kuning yang manis dan uenak itu. Bika itu habis dalam dua hari dan demamku pun sembuh total. Please, anyone,  ada yang mau ke Medan enggak sih? Aku titip donk...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar