Jawaban seperti itulah yang kuterima
tiap kali aku berhenti mendaki dan bertanya, “Masih jauh?” Tentu
saja, aku bukan anak kemarin sore. Usiaku sudah uzur dan yang
memberikan jawaban itu juga jauh lebih muda dariku. Aku tahu ia
menipuku. Tapi, bahkan untuk orang seumurku pun butuh ditipu agar
tetap semangat dan tidak menyerah.
Aku tahu banyak motivasi diri agar
tidak pernah mengangkat bendera putih saat hidup. Ada satu motivasi
yang paling berkesan, entah dari acara mana aku mengetahuinya,
mungkin sebuah talkshow. Perempuan ini pernah diberi nasehat oleh
ibunya. Kata sang ibu begini, “Dalam kesulitan, ingatlah bahwa kau
juga pernah mengalami kesulitan dan sekarang kau mengenang masa-masa
itu. Sehingga setiap berada dalam kesulitan, kau harus berpikir kalau
kau pasti akan melewatinya sama seperti masa-masa sulit yang sudah
lewat.”
Di depan, sebentar lagi, adalah sebuah
harapan. Harapan bahwa masalah dan kesulitan akan segera lewat dan
kau hanya perlu melewatinya dan berusaha sekuat tenaga. Kadang, yang
kita perlukan hanyalah seseorang yang sepertinya menipumu, tapi
sesungguhnya ia mengatakan kebenaran. Masalah akan segera selesai,
sebentar lagi, di depan.