Senin, 31 Desember 2012

Menuangkan Isi Ember

Tahun baru, mau tak mau sudah tiba. Suka tak suka, tahun ini aku akan menjadi thirty something. Sungguh, sesuatu.

Kembali menulis di blog ini bukanlah resolusi tahun baru (aku tak pernah membuat resolusi tahun baru).  Pada dasarnya aku orang yang tak suka berkomitmen, persis seperti sifat laki-laki yang baru saja kudepak setelah 8 tahun ia menghantui hidupku. Namun, menjadi sedikit lebih bijaksana, dan sedikit lebih kurus lagi, terdengar lumayan menyenangkan untuk diangan-angankan di tahun baru ini-entah akan menyenangkan atau tidak kalau harus merealisasikannya.

Duduk di bangku kapel yang hanya setengah terisi di pagi hari ini dan mendengar khotbah romo yang gemar sekali bernyanyi (untunglah suaranya cukup mendukung hobinya itu), aku tersadar akan satu hal. Aku merasa seperti ember. Entah emberku penuh atau kososng, itu yang aku bingung menjawabnya.