Rabu, 14 Desember 2011

HOW TO TELL A LOVE STORY

Empat hari setelah aku menonton konser Richard Marx di Jakarta, rasanya masih sulit bagaimana menceritakan pertunjukan musik itu. Tentu, dengan metode 5W + H, aku bisa bercerita banyak. Konser tersebut mengambil tema Richard Marx World Tour 2011, bertempat di Gandaria City, Jakarta. Penonton diperkirakan berjumlah 1.600 orang, terbagi atas tiga kelas, Diamond, Emerald, Sapphire. Konser dibuka oleh penampilan Ari Lasso yang membawakan 6 lagu, Rahasia Perempuan, Arti Cinta, Penjaga Hati, Perbedaan, Hampa, Misteri Ilahi, dan medley Kangen dan Kamulah Satu-satunya. Sementara itu, Richard Marx membawa 19 lagu, di antaranya Endless Summer Night, Satisfied, Hazard, dan tembang pamungkas Right Here Waiting. Konser yang dimulai sejak jam 20.30 tersebut berakhir jam 23.00.


Is that all? Tentu tidak. Konser itu jelas bukan sekadar deretan jumlah dan judul lagu. Buatku, konser itu adalah sebuah perjalanan jiwa, mundur kembali ke masa lalu di mana lagu-lagu sang rockstar menjadi soundtrack hidupku. Bagaimana menceritakan konser tersebut tanpa melekatkannya pada perasaan yang kumiliki pada sang penyanyi? Tentu tak mungkin.

Di antara ribuan penonton, di deretan bangku terdepan kelas paling belakang, dan terkadang harus menjulurkan leher sepanjang mungkin agar bisa melihat sosoknya langsung bukan pada citra yang terlihat di layar raksasa. Berusaha melihat sedetail mungkin wajah sang pencipta lagu yang sudah tak muda lagi. Dan yang terpenting menikmati setiap detik denting gitar atau piano yang dia mainkan dan suaranya melantunkan syair-syair lagu.

Lebay! Yup! Tapi begitulah cinta. Bukankah tak ada rumusan pakem dari cinta. Kita bisa terhanyut tanpa tahu sedang hanyut. Begitulah aku menikmati konser tersebut. Saat orang-orang di sekelilingku sibuk mengambil gambar atau merekam lagu Richard Marx, aku duduk manis mendengarkan dan melihat sosok yang ada puluhan meter di depanku itu. Begitulah ceritaku tentang konser penyanyi yang suaranya adalah cinta pertamaku itu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar