Minggu, 30 September 2012

SEBENTAR LAGI, DI DEPAN


Jawaban seperti itulah yang kuterima tiap kali aku berhenti mendaki dan bertanya, “Masih jauh?” Tentu saja, aku bukan anak kemarin sore. Usiaku sudah uzur dan yang memberikan jawaban itu juga jauh lebih muda dariku. Aku tahu ia menipuku. Tapi, bahkan untuk orang seumurku pun butuh ditipu agar tetap semangat dan tidak menyerah.

Aku tahu banyak motivasi diri agar tidak pernah mengangkat bendera putih saat hidup. Ada satu motivasi yang paling berkesan, entah dari acara mana aku mengetahuinya, mungkin sebuah talkshow. Perempuan ini pernah diberi nasehat oleh ibunya. Kata sang ibu begini, “Dalam kesulitan, ingatlah bahwa kau juga pernah mengalami kesulitan dan sekarang kau mengenang masa-masa itu. Sehingga setiap berada dalam kesulitan, kau harus berpikir kalau kau pasti akan melewatinya sama seperti masa-masa sulit yang sudah lewat.”

Di depan, sebentar lagi, adalah sebuah harapan. Harapan bahwa masalah dan kesulitan akan segera lewat dan kau hanya perlu melewatinya dan berusaha sekuat tenaga. Kadang, yang kita perlukan hanyalah seseorang yang sepertinya menipumu, tapi sesungguhnya ia mengatakan kebenaran. Masalah akan segera selesai, sebentar lagi, di depan.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar