Jumat, 09 Agustus 2013

How We Respect

Barusan, aku lihat gambar di akun twitter seorang kawan. Isi twit-nya: di dalam sebuah toko buku rohani. Gambar yang dia unggah adalah sebuah papan yang dipajang di toko tersebut yang isinya: "mata tuhan ada di mana-mana...", plus ayat yang mendukung papan peringatan tersebut. 

Aku lantas teringat kejadian sekitar setahun yang lalu. Bukan di toko buku tapi di kampus. Waktu itu sedang musim hujan. Salah seorang teman saya yang selalu membawa payung, ternyata setelah meletakkan payungnya di perpustakaan, lupa membawanya pulang. Beberapa jam kemudian, barulah dia teringat. Dia kembali ke perpustakaan, tapi payungnya sudah raib. Petugas perpustakaan pun tak mengetahui keberadaan payung tersebut.

Beberapa hari setelah kejadian tersebut, giliran saya yang ketinggalan payung, di lokasi yang sama: perpustakaan. Kebetulan waktu itu, saya meminjam payung cadangan milik teman saya tadi. Waktu saya lapor bahwa payungnya ketinggalan, diapun pasrah kalau harus kehilangan payung lagi. Tapi waktu itu, saya yakinkan dia bahwa payungnya tidak akan hilang.  Esoknya, saya kembali ke perpustakaan, dan benar saja, payung itu masih ada di tempatnya semula, tidak berpindah sedikitpun.

Mengapa payung tersebut tidak hilang? Mengapa pula saya yakin bahwa tidak akan ada yang mengambil payung tersebut? Jawabannya sederhana: walau sama-sama di perpustakaan, tapi lokasi kejadiannya berbeda. Teman saya ketinggalan payung di sebuah kampus negeri  sementara saya di sebuah kampus katolik. Di kampus tersebut, di setiap ruangan dipasangi patung salib Yesus berukuran cukup besar yang menatap ke arah ruangan. Asumsi saya, dengan tatapan dari tuhannya, seorang kristen/katolik tak akan berani melakukan pencurian. Sementara bagi yang non-katolik/kristen, akan merasa segan melakukan perbuatan dosa di depan tuhan temannya.

Jadi, mungkin untuk Indonesia, memasang gambar, patung atau tulisan "suci" masih cukup ampuh untuk mencegah perbuatan dosa/kriminal. Setidaknya untuk kalangan terdidik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar